Sunday, October 3, 2021

To love, is an adventure.

But to love again, is bravery.

Friday, July 30, 2021

It is painful,

to be so used to chaos,

that when suddenly serenity hits, 

you squirm, and you refuse. 


Because to take a chance of letting it in, 

means risking your already crushed heart,

 to break yet again. 


It is daunting.

But when you really think about it, 

what more can you lose?

Thursday, June 17, 2021

When you have two souls that contradict,
every second is a conflict.

One lives in reality, 
another, in dreams.

To live with both, is exhausting,
but i am terrified of choosing.

Because dreams, 
are often tempting.

Friday, June 5, 2020

It is not suicidal,
For i can never handle the pain.

But i do wonder,
Does it hurt more than all these shackles?

Tuesday, February 4, 2020

I was praying,
this morning, 
like any other morning,
when I heard you. 

No, more like I felt you, 
I felt you calling for me, 
caressing and telling me,
that everything will be okay, 
when I am with you. 

While praying, 
this thought came to mind, 
and it felt like,
it was from you.
 
It felt very promising,
a promise of serenity,
no more of this life. 
no more pain.

While praying, 
I see myself grabbing a bunch of keys, 
from the upstairs table, 
walking out the balcony, 
and fly towards you.

I was in trance,
Oh how tranced I was.

When I finished praying, 
all I wanted to do,
was to go upstairs. 

I wasn't afraid, 
it felt,
rather peaceful.

So I went, 
I climbed the stairs,
I pushed the bedroom door,
I was getting that bunch of keys, 

when I saw my baby,
sleeping on the floor,
as peaceful,
as can be. 

And just like that, 
my peace was gone, 

I snapped,
and all I felt,
was rage again.

If it wasn't for her, 
I would have gone to you. 

If it wasn't for her,
I would have been free.

But the thing is,
I don't know whether,

I should thank her, 
or curse her,

for getting in the way.

Tuesday, November 5, 2019

Ayah

Kerana laut,
Kadang hasilnya perbualan

Wujudnya canda,
Adalah dek bintang dan bulan

Aku dan dia,
Perantaranya kejanggalan

Dia pemerhati alam,
Aku pencinta susunan kalam

Dalam sedikitnya persamaan,
Tuhan izinkan sebuah ikatan

Aku dan dia,
Tak pernah sedarah

Tetap,
Dia sudi kugelar ayah.



Wednesday, October 23, 2019

Maka yang Mana?

Untuk setiap celik yang bersapa,
Walau senyum penuh ceria,
Atau raung dan tangis tak semena,
Hingga kadang menyesakkan dada,


فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ


Pada setiap hingarnya jiwa,

Ada mata yang sudi membalas tatap,

Masih ada telinga yang tak lelah menadah,



فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ


Untuk setiap jatuh, tapi bersambut,

Setiap air mata yang gugur, berseka,

Untuk merasa bahawa esok itu masih ada,



فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ



Kerana dalam sesetengah jiwa,

Harapan itu,

tak terjengkau mahalnya,

Walau sekadar untuk dirasa,


Dan esok baginya, walau masih ada,

Terkabur di mata.


Maka yang mana, 

Nikmat Tuhanku yang akan kudusta?

Sunday, October 6, 2019

Dekat Tapi Jauh

Dekat,
tapi jauh

pulangku membawa jasad,
namun tidak menumpang teduh

Bagai berpijak,
tapi tak jejak

kakiku bertemu tanah,
namun tidak meninggalkan tapak.


Wednesday, May 29, 2019

Untuk Apalah Kehidupan

Apalah kehidupan,
kalau sekadar seperti pohon yang gersang,
tiada berbuah,
apatah merimbun menjadi teduhan.

Atau seperti lalang di rumah tinggal,
hanya mengikut angin bertiupan,
tiada memberi faedah,
bahkan tersakiti setiap mata memandang,
menunggu masa dicantas, hilang.

Apalah kehidupan buatku Tuhan,
sekadar meminjam udara, bernafas.
Sehanya merebut nikmat yang bertebaran,
tiada sumbangan.

Lalu untuk apalah kehidupanku, Tuhan.
Sedangkan cacing mengenyangkan burung.
Aku, tiada langsung membawa untung.

Tuhan, tahu apa yang paling menyakitkan?
Bahawasanya aku,
pernah merasa hidup bertujuan,
pernah merasa mnejadi teduhan.
Aku pernah, diperlukan.

Tapi kini, Tuhan,

Saban hari aku bertahan,
semata menantikan jawapan,
untuk apakah kehidupanku,
wahai Tuhan?

Atau mungkin, 
aku telah dilupakan?

Tuhan, untuk apalah kehidupanku ini,
tiada layak meminta lagi.
Ku buka mata hari ini,
sekadar sedar hakikat diri,
aku hamba, yang tak lagi diingati.

Dan aku bersyukur sekadar itu,
biarkan di dunia ini aku terus termangu,
kerana untuk menghadap mati,
aku tak mampu.

Wednesday, April 10, 2019

Snips

Snips of memories, I carve down here,
not only so I remember,
but because i often wonder.

For so many times I wanted to let go,
and I could never.

Near or far into the future,
someday I hope,
you'd stumble upon an answer.